Beranda | Artikel
Keutamaan dan Keistimewaan Air Zamzam (01)
Senin, 11 September 2017

Zamzam adalah sumur yang diberkahi dan masyhur, terletak di Masjidil Haram, sebelah timur ka’bah. Kaum muslimin telah menaruh perhatian terhadap zamzam sejak zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sampai sekarang ini. Para khalifah dan pemimpin kaum muslimin pun membangun dan merenovasi sumur ini untuk memudahkan jamaah haji dan siapa pun yang ingin meminum airnya dengan penuh kemudahan.

Allah Ta’ala telah memberikan keutamaan dan keistimewaan yang banyak untuk air zamzam [1]. Di antaranya:

Air zamzam adalah air yang paling utama di bumi, baik dari sisi syariat atau kesehatan

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

خَيْرُ مَاءٍ عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ مَاءُ زَمْزَمَ

“Air terbaik di seluruh muka bumi adalah air zamzam” (HR. Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir 11/98) [2]

Dalam kisah isra’ mi’raj, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

… فَنَزَلَ جِبْرِيلُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَفَرَجَ صَدْرِي، ثُمَّ غَسَلَهُ بِمَاءِ زَمْزَمَ …

“ … Jibril ‘alaihissalaam turun membelah dadaku, kemudian mencucinya dengan air zamzam …” (HR. Bukhari no. 349).

Al-‘Aini rahimahullah berkata, “Hal ini menunjukkan secara pasti tentang keutamaan air zamzam. Karena air ini digunakan secara khusus untuk mencuci dada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bukan air yang lainnya.” [3]

Al-Hafidz Al-‘Iraqi rahimahullah menyebutkan bahwa hikmah dicucinya dada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan air zamzam adalah untuk menguatkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat para malaikat langit dan bumi, juga surga dan neraka. Karena di antara keistimewaan air zamzam adalah dapat menguatkan hati dan menentramkan jiwa. [4]

Mengenyangkan Peminumnya Sebagaimana Makanan

Dalam Shahih Muslim, terdapat hadits yang menceritakan kisah Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu yang datang ke kota Mekah untuk masuk Islam. Beliau tinggal selama 30 hari, antara siang dan malam beliau berada di Masjidil Haram. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadanya,

فَمَنْ كَانَ يُطْعِمُكَ؟

“Siapakah yang telah memberimu makan?”

Abu Dzar berkata,

مَا كَانَ لِي طَعَامٌ إِلَّا مَاءُ زَمْزَمَ فَسَمِنْتُ حَتَّى تَكَسَّرَتْ عُكَنُ بَطْنِي، وَمَا أَجِدُ عَلَى كَبِدِي سُخْفَةَ جُوعٍ

“Aku tidak memiliki makanan kecuali air zamzam. Aku menjadi gemuk hingga berlemak, perutku berlipat-lipat. Aku tidak mendapatkan tanda-tanda kelaparan pada perutku.”

Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,

إِنَّهَا مُبَارَكَةٌ، إِنَّهَا طَعَامُ طُعْمٍ

“Sesungguhnya air zamzam adalah air yang diberkahi, makanan (yang membangkitkan) selera” (HR. Muslim no. 2473).

Ibnul Atsir rahimahullah berkata, “(Air zamzam) mengenyangkan manusia ketika diminum, sebagaimana mereka kenyang karena makanan.”  [5] [Bersambung]

***

Selesai disusun menjelang maghrib, Rotterdam NL 10 Dzulhijjah 1438/01 September 2017

Yang senantiasa membutuhkan rahmat dan ampunan Rabb-nya,

Penulis: Muhammad Saifudin Hakim
Artikel: Muslim.or

Catatan kaki:

[1]     Pembahasan tentang zamzam dan keutamaannya di bab ini kami sarikan dari kitab At-Tabarruk Anwaa’uhu wa Ahkaamuhu karya Dr. Nashir bin Abdurrahman bin Muhammad Al-Juda’i, hal. 279-294.
[2]     Syaikh Al-Albani berkata, ”Sanadnya paling minimal adalah hasan.” (Silsilah Ash-Shahihah, 3/45)
[3]     ‘Umdatul Qaari, 9/277.
[4]     Syifaa-ul Gharaam, 1/252.
[5]     An-Nihayah li Ibnil Atsir, 3/125.

🔍 Arti Tabarruk, Hukum Meninggalkan Shalat Subuh, Bagaimana Cara Beriman Kepada Al Quran, Adab Taaruf, Suami Lemah Syahwat


Artikel asli: https://muslim.or.id/32166-keutamaan-dan-keistimewaan-air-zamzam-01.html